Rabu, 09 November 2011



ANTIOKSIDAN, ANTI AGING ALAMI PENCEGAH KANKER


Mengapa tubuh membutuhkan antioksidan?
Untuk menetralkan radikal bebas yang setiap hari Anda temui, dibutuhkan antioksidan. Antioksidan adalah unsur yang dapat melindungi sel dari kerusakan yang disebabkan oleh molekul yang tidak stabil, atau radikal bebas. Sebenarnya  tubuh kita mampu menghasilkan antioksidan dalam bentuk  enzim, tetapi jumlahnya terbatas sehingga tidak mampu  menghadapi serangan radikal bebas, yang jumlahnya kian menumpuk.

Karena itu tubuh memerlukan antioksidan tambahan dalam bentuk vitamin dan mineral yang bisa diperoleh dari makanan atau suplemen. Antioksidan yang sudah banyak dikenal vitamin A, vitamin C, vitamin E dan mineral selenium. Mengonsumsi  makanan yang kaya antioksidan membantu mengurangi efek penuaan pada persendian akibat radikal bebas  yang banyak ditemukan disekitar kita. Antioksidan membantu menurunkan resiko pengikisan tulang rawan persendian dan memperlambat perburukan osteoartritis. 

Tambahan suplementasi dengan antioksidan akan membantu melindungi sendi Anda dari kerusakan yang lebih parah serta memberikan energi yang diperlukan sendi guna mrmperbaiki kerusakan yang telah terjadi. Dengan antioksidan, persendian Anda akan tetap awet muda. Namun, meski jahat, bukan  berarti radikal bebas ini benar-benar harus dienyahkan dari tubuh. Pasalnya, radikal bebas dalam kadar tertentu justru diperlukan untuk pertahanan tubuh. Sebagai gambaran, ketika kuman masuk ke dalam tubuh, sel darah putih akan menghancurkan dan memakan kuman dengan bantuan radikal bebas.Yang dibutuhkan adalah keseimbangan untuk memaksimalkan kesehatan. Kalau sudah begini, keriput yang menghiasi wajah sebelum waktunya pun bisa dihindari.
Pentingnya antioksidan
Keragaman zat gizi sangat penting bagi kesehatan anak. Vitamin dan mineral anti oksidan temasuk dalam kelompok nutrisi yang dibutuhkan oleh anak. Anti oksidan, karoten (sumber vitamin A), vitamin C, vitamin E, dan mineral seperti Zinc dan Selenium dapat membantu memperbaiki sel-sel tubuh anak. ASI mengandung berbagai macam anti oksidan. Memberikan ASI adalah salah satu cara untuk membantu anak  mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan untuk menunjang tumbuh kembang mereka. Banyak bahan makanan yang mengandung zat anti oksidan yang dapat diberikan kepada anak anda saat mereka besar.

Sumber antioksidan
Berbagai sumber nutrisi yang mengandung antioksidan di antaranya adalah semua biji-bijian, buah dan sayuran, hati, tiram, unggas, kerang, ikan, susu dan daging. Vitamin E alami dapat ditemukan pada wheat germ (gandum), minyak sayur, sayuran berdaun hijau, kuning telur dan kacang-kacangan.

Sedangkan vitamin C alami dapat ditemukan pada buah sitrus, tomat, melon, kubis, jambu biji, dan strawberi. Selain itu beta karotin (pro-vitamin A) yang merupakan antioksidan penting dari karotenoid banyak dijumpai pada buah aprikot, wortwl, belewah, bit, daun singkong, daun bayam, dan ubi merah. 
Sumber antioksidan terbaik, tentunya yang berasal dari makanan alami. Namun, jika memperoleh antioksidan dari sumber makanan alami sangat terbatas, untuk proses pencegahan tidak ada salahnya untuk mengonsumsi suplemen atau makanan tambahan.

ZAT ANTI RADIKAL BEBAS
Zat anti oksidan adalah substansi yang dapat menetralisir atau menghancurkan radikal bebas. Radikal bebas merupakan jenis oksigen yang memiliki tingkat reaktif yang tinggi dan secara alami ada didalam tubuh sebagai hasil dari reaksi biokimia di dalam tubuh. Radikal bebas juga terdapat di lingkungan sekitar kita yang berasal dari polusi udara, asap tembakau, penguapan alkohol yang berlebihan, bahan pengawet dan pupuk, sinar Ultra Violet, X-rays, dan ozon. Radikal bebas dapat merusak sel tubuh apabila tubuh kekurangan zat anti oksidan atau saat tubuh kelebihan radikal bebas. Hal ini dapat menyebabkan berkembangnya sel kanker, penyakit hati, arthritis, katarak, dan penyakit degeneratif lainnya, bahkan juga mempercepat proses penuaan.
Radikal bebas dapat merusak membran sel serta merusak dan merubah DNA. Merubah zat kimia dalam tubuh dapat meningkatkan resiko terkena kanker serta merusak dan menonaktifkan protein.

KAROTENOID (sumber vitamin A )
Karotenoid berinteraksi dengan vitamin C, vitamin E, dan Selenium sebagai zat anti oksidan. Karoten berperan dalam meningkatkan sistem immunitas tubuh melalui efek anti oksidan. Vitamin A juga menjamin perkembangan kulit yang sehat, membran mukosa, kelenjar thymus dan jaringan lymphoid, dan semua hal yang berhubungan dengan sistem kekebalan tubuh.

VITAMIN C
Vitamin C bersama dengan vitamin E dapat melindungi sel dari perlawanan peroksidasi lemak didalam sel. Vitamin C juga dapat berfungsi sebagai pencegah kanker.

VITAMIN E
Sebagai anti oksidan yang sangat kuat, Vitamin E bekerja dengan cara mencari, bereaksi, dan merusak rantai reaksi radikal bebas. Beberapa manfaat penggabungan fungsi anti oksidan vitamin E antara lain dapat mencegah kanker, penyakit hati, dan memperbaiki sistem kekebalan tubuh.

SELENIUM
Selenium merupakan mineral penting yang berfungsi untuk mempertahankan kesehatan dan mencegah penyakit. Sebagai bagian dari enzim anti oksidan, Selenium berperan dalam sistem pertahanan tubuh. Dalam kapasitas anti oksidannya, selenium bekerja sama dengan vitamin E untuk mencegah terjadinya kerusakan sel tubuh.
Bayi dan balita membutuhkan lebih banyak Selenium pada masa pertumbuhan Kebutuhan akan Selenium bagi bayi usia 0–6 bulan adalah 10 mcg per hari dan 15 mcg per hari untuk anak usia 6–12 bulan. ASI adalah sumber selenium terbaik. X Selenium yang terdapat dalam ASI tergantung pada asupan makan ibu dan tahap menyusuinya. Bahan makanan sumber Selenium antara lain: daging, ikan, dan sereal.
Kebutuhan akan selenium bayi dan anak terus meningkat seiring cepatnya pertumbuhan mereka.